Kades Cijujung Diduga Menghindar Untuk Dikonfirmasi Terkait Ketahanan Pangan, Ada Apa?
BOGOR. Beritakita.id,- Wahyu Ardianto, selaku Kepala Desa (Kades) Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor diduga menghindar untuk dikonfirmasi awak media terkait program bantuan ketahanan pangan di wilayah yang dipimpinnya.
Dugaan tersebut berdasarkan adanya janji dari Kades untuk bertemu awak media di kantor desa saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp pada Selasa (19/11). Namun saat awak media keesokan harinya datang Kades tidak berada ditempat.
"Pak Kades tidak ada, lagi acara di Kecamatan Sukaraja," ujar salah satu staf desa. Rabu 20 November 2024.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat agar pemberitaan berimbang, awak media mencoba menghubungi Kades melalui telepon maupun pesan WhatsApp untuk melakukan konfirmasi, namun sampai hari ini Kamis (21/11) tidak mendapatkan jawaban maupun balasan pesan yang terkirim walaupun melalui notifikasi pesan tersebut sudah dibaca.
Adapun konfirmasi yang dilakukan terkait program bantuan ketahanan pangan di Desa Cijujung sebagai berikut;
1. Apa saja program bantuan ketahanan pangan yang sudah dilakukan di desa tersebut.
2. Sudah sejauh mana program tersebut berjalan.
Selain dugaan menghindar untuk dikonfirmasi, berarti Kades Cijujung, Wahyu Ardianto juga diduga tidak transparan. Hal ini tentu bertentangan dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (KIP).
Dikutip dari berbagai sumber, bantuan program ketahanan pangan desa adalah program yang bertujuan untuk memastikan desa memiliki kecukupan pangan dan terlepas dari kerawanan pangan.
Program bantuan ketahanan pangan desa ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, seperti:
1. Pengembangan pertanian keluarga, pekarangan pangan lestari, hidroponik atau bioponik.
2. Pengadaan alat produksi pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan/atau perikanan.
3. Pembukaan lahan pertanian/perkebunan.
4. Pembangunan dan/atau normalisasi jaringan irigasi.
5. Pembangunan, pengembangan, dan pengelolaan lumbung desa. (Red)