Pemdes Bojongrangkas Launching Program Jitu Pemkab. Bogor Entaskan Desa Tertinggal
Bogor//- beritakita.id Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) merupakan jurus jitu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor entaskan desa tertinggal.Program yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor ini dimulai sejak tahun 2021, di seluruh Indonesia hanya ada di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Pada Kamis 12 September 2024, Pemerintah Desa (Pemdes) Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor menggelar launching Bantuan Keuangan Infrastuktur Desa yang sebelumnya dikenal dengan program Samisade.
Dihadiri oleh, Camat Ciampea, Ketua TP PKK, Danramil 0621/14 Ciampea, Kapolsek Ciampea yang diwakilkan Bhabinkamtibmas, BPD, Rt, Rw, Linmas, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) serta yang lainnya, di Sekolah Tinggi Ekonomi Dan Bisnis Islam Persatuan Umat Islam (STEBI PUI) Bogor.
Dalam kata sambutannya Camat Ciampea DRS.Pardi mengapresiasi launching tersebut walaupun sebetulnya tidak dipersyaratkan kegiatan ini harus dilaunching namun supaya masyarakat mengetahui bahwa pemdes Bojongrangkas menggunakan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor tahun ini untuk rehabiltasi kantor desa dan pembangunan jalan sehingga tidak menimbulkan berbagai macam pertanyaan dari masyarakat.Adapun rehabilitasi kantor desa tersebut menelan anggaran sebesar 25 persen dari total pagu anggaran yang ada, kata Pardi.
Pardi pun meminta, agar TPK melaksanakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) jangan dilebih-lebihin maupun dikurang-kurangin untuk menjaga kualitasnya supaya bisa digunakan dalam jangka waktu lama.Kemudian, dalam pelaksanaannya harus melibatkan warga setempat agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat, ungkapnya.
Ditempat yang sama Kepala desa Bojongrangkas Iding Habudin BA menjelaskan, bahwa tahun ini desanya mendapatkan bantuan keuangan infrastuktur desa sebesar Satu Miliar, selain direalisasikan untuk rehabiltasi kantor desa juga digunakan untuk betonisasi jalan poros desa sepanjang 800 Meter, dengan lebar 3,5 Meter, ketebalan 12 Centi Meter, dari Rw 02 sampai dengan Rw 09.
"Sekarang baru 60 persen dulu yang kita terapkan, itupun sudah terpotong oleh pajak dan sebagainya.Jalan ini dibangun untuk melancarkan akses pendidikan masyarakat karena disini ada sekolahan dari mulai PAUD sampai Perguruan Tinggi," tutur Iding.
Ia menekankan, bahwa dalam pelaksanaan pembangunan jalan ini melibatkan tenaga ahli dan masyarakat setempat agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh warga, selain jalannya bagus mereka pun mendapatkan penghasilan dari proyek bantuan keuangan tersebut.
Iding pun berharap, dengan dibangunnya jalan ini dapat meningkatkan status harga tanah masyarakat.Mudah-mudahan warga bisa merawat serta menjaganya mengikuti larangan dari pihak desa bagi masyarakat yang memiliki kendaraan roda empat untuk tidak menggunakan jalan ini selama satu bulan, pungkasnya. (Rossa).